Saturday, 30 January 2010

Pencekalan Buku Dalih Pembunuhan Massal

Yang namanya pelarangan penerbitan buku atau bredel sejak jaman orde lama, orde baru hingga reformasi di tanah air sebenarnya masih terus berlangsung. Hanya saja cara dan modusnya agak sedikit berbeda. Ketika era orde lama dan orde baru pemerintah langsung dengan terang-terangan melarang terbit buku yang dianggap bisa meresahkan masyarakat atau berbau SARA. Namun pada era reformasi yang katanya “terbuka” pelarangan atau pembredelan buku toh masih banyak dijumpai. Walau aturannya agak longgar, buku memang bisa beredar, namun secara tiba-tiba buku menghilang dari rak-rak toko buku. Tentu saja kejadian ini banyak menimbulkan rumor dan spekulasi.

Yang unik adalah ternyata pemerintah sampai sekarang masih “trauma” atau sedikit “paranoid” pada setiap bentuk penerbitan buku yang berbau haluan kiri alias komunis. Apa saja yang ada nuansa komunis walau itu hanya berbentuk simbol atau gambar tak ada ampun, buku itu langsung dilarang beredar.

Salah satunya menimpa penulis john rosa. Dia menulis buku berjudul Dalih pembunuhan Massal : Gerakan 30 Spetember dan Kudeta Suharto. Dia harus merelakan bukunya tidak beredal karena harus ditarik oleh mahkamah agung karena dianggap meresahkan masyarakat... Begitu aneh negara kita ini. Keterbukaan yang di elu-elukan pada saat reformasi cuma menjadi isapan jempol belaka. Kebebasan berekspresi pun tidak lagi bisa dirasakan oleh masyarakat yang notabene telah ber - reformasi.

Karena di toko buku telah ditarik, maka masyarakat akan kesulitan untuk mencari dan membaca buku ini. klo ada yang ingin baca jangan khawatir, anda bisa men- download disini.

No comments:

Post a Comment